Cerita Perjalanan Umroh #2

Saturday, January 27, 2024

Gila ya. Sedemikian dahsyat perjalanan umroh gue kemarin sampai sebegininya gue gagal move on. Jika diibaratkan cinta, gue jatuh cinta berkali-kali. Bucin level langit ke tujuh.

Sebegitunya perjalanan ini membekas di hati gue.

Setiap ada gambar dan video Ka'bah lewat di FYP gue, hati gue mencelos. Basah. Kadang kedua mata gue pun ikutan basah.

Mungkin gue sangat katrok. Sangat norak "lebay banget deh umroh baru sekali aje brisik" tapi i swear, kenikmatan Ibadah yang gue rasain di sana terlalu UINDAAAAHHH.

Gue bersyukur. Benar-benar bersyukur yang membuat gue kehabisan kata-kata. Gue pengen balik, meskipun gue nggak tahu gimana caranya nyari duit sebanyak itu :" huhu. 

Kenapa gue bersyukur? Karena ternyata, nggak semua orang punya pengalaman umroh semenyenangkan gue. Nggak semua orang dikasih kesempatan menikmati ibadah sampe sebegininya.

Dimuliakan, tinggal makan tidur ibadah, makan tidur ibadah. Maka Nikmat Tuhan-Mu yang Manakah yang Kau Dustakan :( *nangis

Gue dan Ambisi Gue

Monday, January 22, 2024

Kalau dipikir-pikir, gue ini nggak pinter-pinter amat, nggak jago-jago amat, tapi kenapa ya gue selalu punya dream, bahkan 'dream big' 

Gue pikir di usia gue yang 28 tahun ini, gue akan semeleh. Santuy, biasa aja, mengalir dan bakal sibuk galau soal jodoh.

Ternyata, nggak juga cuy! :( 

Gue perempuan yang meskipun nggak se-skillfull- itu tapi entah kenapa ambisi gue gedhe banget.

Selain urusan dengan Tuhan, mungkin no 2 list hal penting dalam hidup gue adalah menghidupi mimpi gue.

Gue selalu punya goals yang pengen gue capai dalam hidup gue. Baik itu karir, pendidikan maupun pengabdian yang menjadi ujung tombak impian gue kelak.

Anehnya, meskipun gue ambis, achievement gue sebenernya biasa-biasa aja. Gue bukan leader, manager apalagi bos. Bukan dosen juga apalagi profesor. 

Tapi gue ambis. Gue mau apa yang jadi harapan gue bisa gue capai. Atau setidaknya gue bisa khusu' berlari menuju ke arah sana. 

Berkali-kali gue kecewa dan gagal. Tapi berkali-kali juga gue -ngeyel- terus mencoba.

Berkali-kali gue ngeluh dan pengen nyerah. Tapi berkali-kali juga gue berusaha bangkit. 

Nahlo bingung gak tu? 

Pada akhirnya kayaknya gue harus agak menerima kenyataan sih, ambis adalah karakter w.

Gue dan ke-ambi-an gue adalah satu paket.

Gue ambi untuk diri gue sendiri. Untuk menikmati proses berusaha, ikhtiar, dan memberikan yang terbaik untuk GUE SENDIRI.

So yeah. Thats me. A complete package of stubbornness and ambitiousness. Hehe

Hopefully w ambis in a good way dan nggak zalim ma orang. 

Pencapaian Mereka Juga Jadi Kebahagiaan Buatku

Saturday, January 20, 2024

Beberapa hari ini gw mendengar kabar yang super duper menyenangkan. Beberapa teman gw dapat pekerjaan baru. Kebahagiaan gw bertambah ketika mendengar cerita mereka yang menyenangkan di kantor barunya. Gaji mereka naik, bosnya baik, lingkungan yang support, experience baru, serius gue se-seneng itu!!! Walopun tantangan dan yang namanya kerja pasti ada 'nggak enaknya' tapi gue berdoa semoga perlahan semuanya akan semakin baik dan lancar. Aaamiin . . .

Aku sangat bersyukur melihat teman-teman q rowing. 

Asli, ikut seneng banget melihat segala bentuk pencapaian mereka yang sangat luar biasa.

Gue berharap akan lebih banyak perempuan dan Muslimah yang makin berjaya, cemerlang, mengeluarkan potensi terbaik mereka yang mereka bisa salurkan dan bermanfaat untuk banyak orang.

Berkah-berkah semuanyaaa pokoknya yaahhh. Amiiinn paling seriuuuss.


Renungan Saat Kecewa dan Ujian Datang Bersamaan

Friday, January 12, 2024

Akhir-akhir ini hatiku dipenuhi perasaan was-was. Takut dan berujung ada satu kabar yang membuatku kecewa. 

Lagi-lagi tentang manusia yang entahlah, apakah aku boleh menyebutnya serampangan menilaiku? Memandangku sebelah mata seakan apa yang telah aku usahakan selama ini tidak berguna.

Aku melalui hari-hari yang begitu berat di tahun 2023. Sungguh berat. 

Diantara banyak hal baik yang telah coba kuusahakan, seakan semuanya sia-sia di penghujung tahun.

Aku terbentur rasa kecewa.

Ingin sekali aku marah, tapi bukankah sebenarnya aku memang marah dengan menuliskannya disini?

Ya Allah

Jika ujian dan kekecewaan yang menyakitkan ini adalah bagian dari perjalanan hidup yang harus kujalani. Jadikan aku kuat, ikhlas, dan tabah menjalaninya.

 Cukupkan aku dengan ridha-Mu.

Lembutkanlah hatiku.

Jadikanlah aku orang yang lebih baik "mawas diri" merenungi kekuranganku dan memohon ampun pada-Mu dengan sungguh-sungguh ketimbang mendongakkan kepala dan tangan menunjuk-nujuk ciptaan-Mu yang mungkin jauh lebih Mulia di hadapan-Mu. 

Meski berat, jadikan aku orang yang ringan hati dan mudah ridha dengan segala ketetapan-Mu.

Ya Allah ringankan ringankan Ya Allah ringankan.

Berikan keajaiban-Mu untukku seperti engkau memberikan beragam keajaiban saat aku di Makkah dan Madinah. 

Aaameenn

Treat Women Like A Princess

Thursday, January 4, 2024

I asked my new friend about 3 things that make him happy and 3 things that make him sad/angry.

Its just random question, and i didnt know that he would asked me back "How about you?"

I answered "Im little bit 'Philosophical person' hehe

So i like Being sincerely loved, getting gifts, being treated well.

I hate injustice, being let down/dissappointed, being betrayed."

Surprisingly my friend answered "Oh interesting. You like to be a princess"

Im little bit shocked with his response, but also laugh.

***

Saat itu aku juga bertanya 'But, you dont think that is bad things, right?LOL' then he said 'No no it’s not bad this is how women should be treated'

Thats the point! 

Buat gw pribadi, memuliakan perempuan, bersikap baik, menjaga marwah mereka itu bukan perkara 'special' but the things that we should do! 

Gw pernah nangis banget karena tiba-tiba randomly inget momen gw sama bapak. Gw nangis karena gw baru sadar betapa bapak gw memuliakan gw sebagai anak perempuan satu-satunya.

Gw dijemput sama bapak pas pulang malem naik motor berdua,  gw inget bagaimana bapak gw sabar nungguin gw selesai acara, gw inget kalo gw sampe rumah malem-malem, sambil naruk helm bapaknhw pasti akan dipanggil nama gw "Luk?" Memastikan gw bener udah nyampe rumah.

Gw juga baru menyadari betapa banyak hal-hal baik yang dilakukan keluarga gw buat gw. Bukan karena gw anak perempuan yang dimanjakan/mau dimanja, tapi keluarga gw tahu, bagaimana gw harus diperlakukan.Dariiii beragam sisi kehidupan. Mulai dari kesehatan, ibadah, pekerjaan, bersikap sama orang lain, bahkan sampai soal pemikiran gw.

Gw selalu dikasih makanan yang baik dan bergizi sama ortu gw. Tahu kan gw di rumah gaboleh makan indomie? Nggak boleh beli saos, dll. Gw tahu mereka pengen gw makan makanan yang sehat.

Gw selalu diingetin buat olahraga demi kesehatan gw. 

Gw di keluarga gw sangat di dorong untuk bertumbuh! Gw boleh sekolah setinggi yang gw mau. Tapi sayangnya gw nya yang kurang motivasi, hehe.

Gw diizinkan bekerja untuk jadi orang yang mandiri,

Ibadah gw sangat diperhatikan. Salat Fardhu, salat tahajjud, sedekah, berdoa semua rentengan ibadah jadi bahan khutbah harian ibu gw. 

Gw dibekali untuk bisa ngerjain pekerjaan rumah, walopun gw amat mager mengerjakannya dan sering dimarahin juga sih. Hehe

Gw kadang terlalu berpikir liar. Ignorance. Gw suka nge skip orang disekitar gw yang nggak cukup baik buat gw. Tapi di sisi lain gw juga selalu diingetin sama ibu gw klo gw hidup di masyarakat gak bisa seperti itu.

Tapi di lain sisi juga, ketika gw males ketemu sama orang yang gw 'gak banget deh', ibu gw gapernah maksa gw untuk keluar. Karena buat gw 'akhlaq' number 1 dan Ibu gw tahu persis, gw gasuka orang yang gabisa jaga sikap dan gabisa jaga mulut 

Sampai kapanpun gw gak akan pernah bisa bales kebaikan keluarga gw dengan segala penerimaan mereka untuk gw. 

Dan dengan segala perlakuan baik mereka ke gw, apakah karena gw special? NO! Gw ini super keras kepala.  Mungkin kalau special gw adalah anak perempuan yang penurut, lembut, yang manis-manis, tapi gw jauh dari itu. Gw diperlakukan baik oleh mereka simply karena gw perempuan, dan ajaran agama gw pun mengajarkan untuk bersikap baik dan lembut pada perempuan, no matter what.

Kadang kita terlalu banyak berisik membicarakan 'perempuan harus begini' tapi lupa mengupayakan 'seharusnya perempuan diperlakukan begini'

Itu baru keluarga gw (bapak, ibu dan adik gw) belum temen-temen gw yang mereka juga super duper baik ke gw.  

Gw bersyukur dikeliling oleh orang baik dan memperlakukan gw dengan hormat sebagai perempuan, sebagai muslimah. Karena hari ini berapa banyak sih perempuan-perempuan yang sadar akan kehormatan dirinya? Gw bersyukur karena tanpa "gw minta" gw diperlakukan baik. Alhamdulillah.

Masyaa Allah Tabarakallah, mudah-mudahan Allah muliakan mereka dengan Ridha dan kasih sayang-Nya❤️

 Jadi treat women like a princess itu bukan perkara 'heboh' tapi seperti kata temen gw "...this is how women should be treated"

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS