Memaafkan

Friday, August 2, 2019

Bagi orang sepertiku, memaafkan merupakan pekerjaan sulit yang membutuhkan extra kerja keras.
Meskipun tampak mudah bergaul dengan banyak orang, mudah tertawa dan suka bercanda, tapi aku tipikal orang yang nggak bisa dibuat kecewa.

Nggak terima kalau ada yang bohong disaat aku memberi kepercayaan sepenuhnya,
nggak terima kalau perlakuan baik ku dibalas dengan sikap yang menyakiti 
nggak terima kalau disaat aku susah, orang yang aku anggap teman baik, teman dekat malah gak peduli

pokoknya nggak terima orang yang aku anggap baik dan aku percaya banget bikin kecewa.

Sampai pada akhirnya aku mulai merenungi banyak hal.

Bahkan sampai pada pemikiran "Oh mungkin kalau aku sakit hati sekarang, di masa lalu, aku juga pernah nyakitin orang lain.
"Oh mungkin kalau aku dijahatin sama orang, dulu aku juga pernah jahat sama orang."

Aku berusaha untuk tidak menyalahkan orang lain, lebih baik aku intropeksi diri ku sendiri
Aku mencoba berkaca, bahwa akupun pernah salah dan nggak sempurna, lantas bukankah orang lain juga demikian ?

Sekuat tenaga aku berusaha belajar memaafkan.
Ada salah satu ceramah Ustadz yang mengatakan bahwa salah satu tanda amalan diterima adalah hatinya penuh cinta. Dan salah satu bentuk nya adalah cinta kepada sesama makhluk, seperti ringan memaafkan (Ini link kajian nya)
Lagi-lagi aku dibuat beripikir.
"Ya Alloh, aku juga ingin menjadi salah satu hamba yang amalan nya Engkau terima"

Dan . .
Suatu hari . .
Hatiku tergerak buat contac salah satu teman yang udah 5 tahun kita putus silaturrahmi.
(intinya)
"X, kapan balik Solo ? Kalau balik Solo kabarin ya, pengen menjalin silaturrahmi kembali."

Walopun belum ketemu juga karena belum dikabarin, tapi aku cukup seneng sih. Ternyata aku bisa kok. Haha
Padahal aku adalah tipikal orang yang sekali dikecewain, selanjutnya bye. aku tak peduli
wkwk (gaboleh ditiru yaa)

Sebenernya salah satu alasan kenapa aku susah banget maafin orang adalah, karena orang-orang yang bikin aku kecewa ini nggak pernah berusaha minta maaf dengan serius.
mereka justru lari, menganggap tidak terjadi apa-apa dan berharap waktu akan melenyapkan segalanya.

Dan aku nggak bisa terima itu, kenapa ?
Karena aku bukan orang yang kayak gitu. Which is "aku salah, aku akan dengan senang hati minta maaf"
Ya kalo nggak ngrasa salah ogah sih minta maaf. wkwk #teteupya
Jadi, karena aku bukan orang yang gengsi-gengsi amat buat minta maaf ketika aku salah, ketika ada orang lain salah sama aku kok gamau minta maaf ya mohon maaf aku tidak ingin diperlakukan demikian.
Yaa kecuali kalo salahnya remeh-remeh mah aku juga nggak sejahat itu buat gamau maafin.
"kecewa" itu tadi loo point nya.
dan aku sadar sih, kekecewaan itu bermula karena kita yang "terlalu" berekspektasi dengan orang lain. Entah itu terlalu percaya, entah itu terlalu memberi penilaian dirinya baik.
Maka pantas lah, jika kepercayaan yang lebih itu disandarkan hanya pada Alloh taala saja.
Karena Alloh nggak akan bikin kecewa,
Manusia kerjaan nya bikin kecewa, saqiit shaay

Intinya,
Melalui tulisan ini aku ingin bercerita tentang diriku sendiri.
Bukan untuk menjelaskan kepada siapapun, karena aku yakin kalian pun tidak akan peduli.
Yaa sekadar menumpahkan isi kepala saja. wkwk

Aku ini manusia biasa.
nggak sempurna, dan mungkin masih jauh dari baik
Bagiku, menjadi perempuan yang hatinya lapang penuh maaf itu pekerjaan sulit.
Bukan karena aku tidak mau, tapi mungkin rasa kecewaku kadang terlalu besar
Aku bukan orang yang nggak bisa memaafkan kok. Kadang mungkin perlu waktu, meski mungkin tidak sebentar
Akupun menyadari bahwa memafkan sebenarnya berdamai dengan diriku sendiri
Tapi balik lagi, inilah ketidaksempurnaan diriku :')
Bukan aku nggak berusaha, tapi biarlah usaha ini aku dan Alloh saja yang tahu.

Jadi teruntuk kamu, dan siapapun temanku diluar sana yang mungkin hubungan kita kurang baik,
Bukan aku tidak mau memaafkan. Tapi bukankah kamu tahu "kekurangan" ku ini ?
Lantas mengapa, kaupun lebih suka menenggelamkan waktu dan menjadikan kekuranganku ini sebagai alasan ?
:)
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS