[Sajak] Puncak Harapan

Wednesday, January 10, 2018

Jalan yang kau tempuh nampaknya terjal
ia tampak meliuk
naik turun berkelok-kelok
tak pernah lurus dan mulus
kadang kau terjungkal
jatuh terluka
kadang kain yang kau bawa basah kuyub banjir keringat dan air mata
nyaris kau ingin berkata menyerah 
tapi puncak itu selalu menjanjikan harapan perubahan
lagi-lagi kau harus mencoba berdiri
sedikit merangkak meski tubuhmu sudah habis ringsek
sedikit sedikit hingga kau mampu cukup berdiri dan mencoba kembali berjalan meski tak sanggup jika harus berlari
walau tertatih kau mencoba untuk terus maju
sebelum pangkal kakimu berdiri di puncak, pantang untuk membalik badan, apalagi menyerah

-Luluk Khoirunnisa, Januari 2018-
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS