Wanita Lelah dan Menikah

Saturday, September 22, 2018

Akhir-akhir ini aku diresahkan dengan munculnya konten-konten Dakwah bermasalah.
Jujur, aku bingung bagaimana menjelaskan dengan tulisan supaya orang paham betapa pentingnya sebuah konten ditulis dengan hati-hati.
Gini lo, ketika kita paham suatu dalil, ajaran, ajakan kebaikan apapun itu, dan mau dibikin konten yang kemudian di posting atau share, cobalah memikirkan nya berkali-kali lipat supaya "pesan yang dibawa" bisa sampai dengan baik. 
Niatnya Dakwah, tapi salah kaprah. its totally wrong bebs! :)

Sebenernya ini juga keresahanku, bagaiman kita ummat Islam bisa Dakwah dengan kreatif, pesannya nyampe, tepat sasaran, dan nggak bikin "gemes" kayak quotes-quotes dibawah ini.

Sayangnya! sekarang quotes-quotes yang bermunculan aneh-aneh :')


Sebegitu rendahnya perempuan, sampai urusan menikah hanya untuk "nalangi" kebokekan semata.
Dua hal yang membuat saya marah.
Pertama, diksi yang dia pakai itu nggak sopan. sangaaat nggak sopan! "Bokek" ? like, men gue gak ada duit, gue mau nikah, biar ada yang ngasih gue duit  -____- 
apa hubungan antara bokek gak ada duit dan menikah ? gaada! bukan itu esensi menikah yang aku pahami :(

kedua, gambar yang dia pakai itu merepresentasikan Muslimah, tapi justru tulisan tersebut terepresentasi 'merendahkan' Muslimah -,,-


Selemah itukah perempuan sampai kalau boleh aku menafsirkan nya 'ngemis' nikah hanya karena lelah ?

Kenapa orang yang bikin ini konten mensolusikan lelah dan nafkah (bagi perempuan) hanya dengan menikah ?
si pembuat hanya menghubungkan sesuatu yang sebenernya gaada hubungannya dan emang sebaiknya gausah dihubung-hubungkan ><

Memangnya menikah itu hanya sekadar pelepas lelah ? ah, kalau begitu aku ingin menikah supaya aku terhindar dari tugas kuliah yang acapkali membuat ku mengeluh.
Tapi apa bisa ? apakah setelah aku nikah tugas kuliah ku selesai begitu saja ?
enggak sama sekali,
Bukan itu 'makna menikah'.
Bukan itu tujuan menikah yang aku pahami.

Kenapa lelah harus "dipaksa" dihubungkan dengan perempuan dan menikah ? 
padahal ada banyak nasihat bagus yang bisa diingat. nek ra gampangane, lelah yo leren, wong ya manusia itu diperintahkan buat ibadah dan bekerja keras, tapi juga gak boleh sampai menyakiti tubuh to ?

Atau ini, aku menemukan sebuah nasihat bagus yang aku screen shoot dari snapgram temenku :
Gimana ? Lebih bikin adem nggak ?

Intinya apa ? Makna dari menikah yang baik dan suci itu hilang karena kita gak bisa membuat suatu konten dengan baik. diksi yang dipilih juga sembarangan. Akhirnya apa ? Banyak yang justru merasa risih dengan Dakwah, merasa risih dengan menikah. 

Inilah pentingnya Ilmu teman-teman :)
Aku ingin sekali berpesan kepada teman-teman (juga kepada diriku sendiri) yang mungkin suka dan sering share foto-foto quotes Islami pada platform media sosial. Hati-hati.
Jangan sampai umat Islam terlihat bodoh, hanya karena gak bisa milih diksi yang baik buat berdakwah (terutama kita anak muda). 

Aku paham cara Dakwah seseorang berbeda-beda, tapi pahamilah kondisi ummat akhir zaman yang semakin ndak karuan ini ya teman-teman. Kalau kataku, seperti yang sudah aku jelaskan sebelumnya, kita punya PR besar bagaimana berdakwah dengan kreatif. bisa nyasar anak muda biar mau kenal Islam lebih dekat.

Aku paham cara Dakwah setiap orang berbeda. Namun kita juga jangan lupa bahwa Tujuan Dakwah adalah menyeru pada kebaikan. perhatikan segala sisinya dan gada salah nya menilik kembali "kira-kira dengan cara seperti ini udah pas belum ya?" bukan masalah penerimaan orang, tapi konten Dakwah yang kita utarakan adalah cerminan dari ajaran Agama kita. Pastikan itu baik, karena jelas ! Alislamu Ya'lu Wala Yu'la (benarkan kalo salah yaa)

Tiba-tiba bingung mau nulis apalagi, yaudah untuk sementara sekian dulu.
Aku juga belum baik, ilmu nya juga belum banyak. tapi sebagai seorang Muslim yang kebetulan selama kuliah bergelut di dunia per kontenan juga, aku merasa perlu yaa sedikit berpendapat lah yaa :) hehe.


NB : Tulisan dapat berubah, jika ditemukan kesalahan sumber pada gambar, atau isi yang ternyata tidak sesuai.



Salam,



-Luluk Khoirunnisa-
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS