Memaknai Sebuah Perjalanan

Sunday, April 25, 2021

Kalau dalam satu fase kehidupan kadang hidup ini terasa nggak adil, sesak, pahit, dan melelahkan, nggak papa ...

Karena memang sejatinya kehidupan akan selalu begitu :')

Nggak papa kok buat 'nggak baik-baik saja'

Nggak papa buat sesekali mengeluh, marah, sedih, berteriak, ataupun menangis tersedu

We are still human being.

Mix feeling ini memang sangat kampr*t.

Tapi menyerah tetap bukan jadi pilihan,


Karena,


Kalau kata Rupi Kaur,

What is stronger than the human heart?

Which shatters over and over, and still lives

 


***


25 April 2020...


Jika hari ini adalah tahun lalu,

Maka hari ini adalah hari dimana aku (seharusnya) wisuda. *Sebelum akhirnya corona meluluh lantakkan segalanya~


***


Jika ada pasukan yang bertugas untuk memaki-maki corona, mungkin aku akan bersedia menjadi prajurit paling depan. Jangankan cuma maki-maki, mis*h-mis*h pun bakal aku jabanin!


Corona datang tepatttt disaat aku selesai menyelesaikan skripsiku, dan disaat itu pula (aku berfikir) corona telah merenggut semua mimpi-mimpiku.


Berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan aku selalu denial dengan apa yang terjadi.

Fase 'menerima' menjadi fase yang sangaaaaaaatttt panjang dan melelahkan untukku.

Kenapa corona harus datang tepat disaat aku lulus, harus meluluh lantakkan banyak hal, membuat perjalanan kehidupan menjadi begitu terjal, Portofolio yang di susun sedemikian rupa di masa kuliah rasanya begitu tak berguna dan sia-sia.

corona membuat ku sedikit kehilangan harapan.


Lama aku menutup diri, menyalahkan diri sendiri, hidup literally hanya untuk sekadar 'bertahan hidup' πŸ˜”


Sangking marahnya dengan kehidupan, aku telah melakukan banyak keputusan bodoh. Salah satu keputusan bodoh yang kulakukan, (terbodoh bahkan). Yaitu menunda wisuda sampai 6 bulan, dan cuma mengikuti prosesi wisuda di kantor sambil headseatan.

Keputusan paling naif yang sangat egois.

Egois sekali tanpa sedikitpun memikirkan perasaan kedua orang tuaku yang di tahun bersamaan dua anaknya harus lulus sebagai 'angkatan corona.'

Aku nggak pernah berfikir bahwa momen wisuda adalah momen yang 'sangat dinanti, oleh kedua orang tuaku

Aku nggak pernah benar-benar memahami ini sampai aku tahu gimana happy nya ibu bapak saat menyaksikan adek wisuda.


Kebodohan tidak selesai sampai disitu, tahun ini pun aku gagal buat lanjut sekolah lagi :')

Kampus impian yang selama ini sangat ingin di genggam, ternyata masih jauh menjadi angan.


Lucu bukan?

Ditengah badai ujian, masih lihai juga menyembunyikan perasaan :')


Nggak nyangka sekarang ada di titik ini, dan telah melewati buanyak titik-titik kelam dalam kehidupan setahun belakangan. Banyak bangettttt yang terjadi, banyak banget yang dikorbanin, diperjuangin, direlakan, wah macem-macem deh.

Lalu, apakah sekarang semuanya terasa lebih mudah? Ternyata nggak juga. Sejatinya hidup ini akan selalu 'naik level'. Seiring mendewasa, ujian hidup pun akan semakin rumit

Dan seperti judul pada blog ini, apa sih makna perjalanan hidup akhir-akhir ini?


I  have learned :


1. Hidup ini tuh nggak ada yang pasti. Maka nya kita diminta untuk bersabar, ikhlas, dan bersyukur.

Kita nggak pernah tahu apa yang Alloh kasih ni sebenernya ujian atau nikmat?

Misalnya, Doa kita dikabulin sama Alloh. Apakah itu pasti rezeki? Belum tentu. Bisa jadi rezeki itu sebenernya ujian kan? 

Begitupun sebaliknya,

Saat kita dapat musibah, apa itu pasti ujian? Belum tentu juga. Bisa jadi itu adalah nikmat yang manfaatnya memang belum kita rasakan.

Tapi mungkin gak kalo doa yang dikabulkan itu adalah nikmat? Ya mungkin-mungkin aja.

Mungkin gak kalo musibah yang Alloh kasih itu buat menguji hambanya? Ya mungkin-mungkin aja.

Sangking banyak nya 'mungkin-mungkin' inilah dalam menjalani hidup kita harus pegang 3 kunci.

Memperbanyak sabar, ikhlas dan bersyukur, di fase apapuuun.

Susah? Ya susah, karena hadiah nya kan surga 


2. Its okay to not be okay

Sekali lagi, nggak baik-baik saja tuh nggak papa.

Belajar buat mengeluarkan emosi dan mengelolanya.

Sedih, marah, kecewa, nangis, berteriak, bahagia, tersenyum, semuanyaaa adalah emosi yang sah-sah saja untuk kita buang.

Ya karena kita ini manusiaaa.

Memendam itu nggak enak, karena ujung dari memendam hanya akan menjadi 'bom waktu'


3. Temukan arti kebahagiaan versi mu sendiri

Ini masi jadi PR juga si buat aku. Hehe

Tapi yang jelas, jangan pernah mengukur kebahagiaan pakek ukuran orang lain, karena nggak akan pernah sama πŸ˜‰


4. Be a kind person

Ini juga masi jadi PR buat aku.

Selama ini selalu ngrasa belum bisa jadi orang baik tapi selalu dipertemukan dengan orang-orang baik. 

Kurang bersyukur gaksi gue ? πŸ₯Ί

That's why salah satu wishlist yang sangat ingin aku perbaiki di tahun ini adalah menyambung 'silaturrahmi' 

Aku tu selalu percaya kebaikan tuh akan mendatangkan kebaikan dan positivity tuh nular gak si?


5. Doa

Selemah-lemahnya iman, tapi sekuat-kuatnya peluru, makanya nggak heran kalo kita diajarin 'Senjatanya orang beriman itu berdoa'

Se ruwet apapun kehidupan, connect to Alloh! πŸ˜‡

Kalau kata Ustadz Nouman Ali Khan:

Alloh is the one who can hear you, 

Alloh can hear your heart even when your tongue doesn't move.


Kehidupan tuh akan selalu begini, ada ujian, ada kebahagiaan, ada nikmat ada musibah, ada ketawa ada menangis.

Kalau lagi ngerasa pait bangetttt, ngerasa berat bangettt, kita harus selalu yakin kalo Alloh kasi ujian ke kita, nggak mungkin kita gabisa melewatinya.

Alloh tuh yakin kita mampu melewatinya, makanya kita dikasi ujian 'itu'.

Kadar ujian tiap orang juga beda-beda. Nggak boleh ngrasa 'lebih mending' atau 'lebih berat' nggak, semua sudah sesuai dengan porsinya masing-masing.


Buat siapapun yang ngrasa hidupnya lagi jduxbjagsnakxniamzjalbsuxjdkapjwpyti

Jangan ngrasa sendirian yah, 

Fase kampr*t ini pasti segera berlalu ...


Lets growing up together, maybe our life gets hard but never forget that youre stronger than you seem

Just believe we can through it all!!❤️



Salam,


-Luinnisa-

Sesak

Saturday, April 24, 2021

Setahun ini rasanya begitu berat,

Sampai sulit sekali mendefinisikan apa sesungguhnya arti kebahagiaan.

Bagaimana nikmat dan ujian rasanya seperti tak ada bedanya.


Ya Alloh, kemana sesungguhnya kaki ini akan melangkah?

Mengapa setiap perjalanan selalu terasa begitu menyesakkan?


--

Ya Alloh, berat sekali rasanya.

Perih, takut, bingung, gelisah,

Batin dan pikiran rasanya terguncang dengan ketidaktenangan


Jika Doa adalah sebagai penguat

Rasanya bibir ini sudah beku dan kelu

Hanya bisa menengadah sambil terisak dan menangis


Ditengah badai perasaan yang begitu campur aduk, hanya kepada-Mu lah semua kusandarkan

Berharap engkau senantiasa sudi menguatkan hamba-Mu yang lemah dan tak berdaya ini

Buat aku terus menguat dan mampu menemukan,

apa sesungguhnya arti kebahagiaan


-24 April 2021-

Resign

Sunday, April 18, 2021

 

MCC, Marketing HO 1

MCC, Marketing HO CS

HO CS

Aku tidak pernah berfikir bahwa resign akan terasa seberat dan se-menyedihkan ini.
Aku pikir saat aku pamit, orang tidak akan peduli, tidak akan ada yang sedih apalagi nangisin aku, sesuatu hal yang nggak mungkin banget!

Tapi faktanya, aku justru mendapat 'sambutan' yang mengejutkan.
Ada yang (mungkin) kaget, ada yang sedih bahkan menangis.
Padahal, aku merasa bukan orang baik selama ini.
Aku yang begitu menutup diri, membatasi, membangun tembok, banyak berpura-pura 'tidak tahu' dan 'tidak mau' ternyata perlahan luluh.
Kebaikan mereka, keramahan mereka, kelucuan dan keceriaan yang dibagi untuk terus membuat ku tertawa, membuat tembok yang kubangun begitu kokoh perlahan menjadi lebur, dan aku tidak takut untuk jadi diri sendiri 😊

Karenanya, berkali-kali aku selalu mengucapakan terimakasih kepada mereka yang telah membuatku merasa memiliki 'rumah' saat bersama mereka..

MMC,

Thank you for everything. Because of your kindness, I can express myself and laugh freely every day. I had such great memories that I have never forgotten. All of you are friendly people. I believe every person will feel comfortable being a part of MCC.

For all, thank you for everything and sorry for everything :'

Begitu besar peran mereka meski aku bukan satu divisi dengan mereka.
Dulu, waktu adver pindah bareng MCC diatas, rasanya disambut begitu baik, orang-orangnya ramah dan nggak segan buat bertegur sapa, bahkan aku pun dibuat bahan bercandaan bagi sebagian orang, padahal keknya aku masih termasuk kedalam golongan orang pendiem saat itu πŸ˜‚
Waktu marketing pindah kebawah, sebagian dari mereka juga adaaa ajaa yang masih suka main-main kebawah, ngajak ngobrol, walau sebenarnya lebih banyak yang berbuat jahat *canda jahat 😁
Momen bersih-bersih sampe kantor HO1 kalah dan kita jadi muring-muring akan selalu menjadi momen paling berkesan. Wkwkw

Dan akhirnya, hal yang tidak pernah aku sadari sebelumnya sampai aku benar-benar pergi adalah, aku pergi disaat sedang nyaman-nyamannya berteman dengan mereka :')

Bukan keputusan yang mudah sungguh bukan keputusan yang mudah untuk resign. Sedih dan menangis berhari-hari kualami sendiri.
Tapi bukankah hidup ini memang untuk memilih?
Akan selalu ada pertemuan dan perpisahan dalam kehidupan ini.
Senang bisa mengenal mereka semua 😊 I hope you all always be a kind-hearted person❤️

Its so nice to know you, all 😊

Semoga kita bisa berkumpul di lain kesempatan, dan Alloh kumpulkan kita semua di Surga-Nya kelak πŸ˜‡ Aamiin🀲

Terimakasi pula untuk teman-teman marketing atas segala kebaikan dan kebersamaannya selama ini. Begitupun dengan teman-teman CS yang selama ini udah ramah sama akuu, terimakasiii ^^


Salam,

-Luinnisa-

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS