==="Ngapain sih ikut-ikutan boikot? Sok-sokan lu. Paling ntar juga balik lagi"😡===

Asli, benci banget sama orang-orang yang suka menyudutkan ikhtiar baik orang lain (yang meskipun, mungkin belum sempurna).

Kayak bisa nggak si lu diem aja daripada bikin nyali orang lain buat berbuat kebaikan jadi ciut? ><

Tau gak? Kalimat itu tu sama kayak "Ngapain lo salat kalau masih maksiat?" 

Yang namanya mengusahakan kebaikan, ya pasti ada cacatnya, ada KEKURANGANnya. Lakan kita manusia, emang siapa sih manusia masa kini yang nggak lepas dari dosa? Nggak ada.

Tidak bersepakat boleh. Judging NO!

==="Ah paling sementara doang"===

Berapa lamanya seseorang mampu melakukan hal-hal baik tu bukan urusan kita. Memangnya kita ini siapa? Tuhan? Berani-beraninya ngitungin amalan orang lain sedangkan amalan kita sendiri pun payah.

***

Aku pribadi sampai hari ini nggak pernah JAJAN kopi di ST*RBUCK. Baik di cafe nya maupun kopi kalengan di mini market. Ini udah aku lakukan bertahun-tahun :") sejak tahu produk ini pro Israhell.

Ada gak yang pernah ngajakin kesana? Ya ada! Saat produk Sbux ngeluarin seri minimarket dan viral banget aku harus gigit jari karena penasaran tapi harus berusahaa bangetttttttt menahan.

Susah? Pol. Aku pecinta kopi. Dan aku suka banget nongkrong dan main :") 

Godaannya berat, dan ketika ingin menolak ajakan tersebut pun suliit bangett cuyy. Apalagi kalo harus terang-terangan bilang gak mau karena produk tersebut afiliasi ke company yang nggak sesuai sama value ku.

Karena belum tentu orang BISA MEMAHAMI VALUE KITA. BELUM TENTU ORANG PUNYA AWARENESS DAN KEMAUAN UNTUK BISA MENGERTI APA PRINSIP YANG COBA KITA PERTAHANKAN. 

Perasaan takut di judge tentu menggelayuti. Akhirnya ya hanya bisa menolak dengan beragam kebohongan.

Sekarang semua mata udah terbuka, banyak yang bersuara dan kasih pemahaman. Source yang membahas concern tersebut udah banyak buangettt. Kokya bisa-bisanya banyak yang julid "SOK-SOKAN" JAHAT BANGET :((

Kalau nggak setuju tuh nggak papa. Gpp banget! TAPI JANGAN NGE JUDGE.

Mengkerdilkan usaha baik seseorang hanya akan membuat hati kita menjadi keruh.

Note: 

1. Dalam unggahan pribadi, aku nggak pernah secara eksplist menyuarakan boikot dengan beberapa alasan pribadi. Namun tetep menghormati teman-teman yang menyuarakan.

2. Bahasan ini tidak akan membahas soal boikot dengan lingkup yang lebih detail. Fokus tulisan ini adalah pentingnya menghargai prinsip orang lain. Tanpa menjatuhkan, mengkerdilkan segala jenis usaha di dalamnya.

"Mbak Doakan Saya Bisa Umrah Ya," CeritaOrangBaik

Beberapa hari yang lalu, aku dan ibu pergi ke biro umrah untuk mengambil koper. 

Kebetulan, kami dapat bapak ojol yang lumayan interaktif. Saat tahu kami akan mengambil koper untuk umrah, bapak ini berkali-kali mengucapkan "Ya Allah bu, doakan saya disana ya biar bisa umrah juga. Saya itu kepengen banget kesana"

"Mbak, doakan saya ya."

Bapak ini berkali-kali mengutarakan keinginannya.

Bahkan beliau menawarkan 'Mbak ini cuma ambil koper saja? Nanti pulang sama saya saja"

Kebetulan, kami memang berencana demikian. Syukur lah bapaknya malah menawarkan lebih dahulu.

Saat di biro umrah, bapak ini membantu kami angkat koper, bener-bener terlihat sangat excited :') 

Disepanjang jalan bapak ojol ini kembali mengatakan betapa beliau sangat ingin ke makkah :') 

Sampai di rumah bapak ini masih bantu angkat koper sampai depan teras rumah. Padahal aku bisa ngangkat sendiri. Tapi bapaknya bilang 'Saya juga ingin dapat berkahnya antar orang umrah mbak'

Yaa Rabb.

Hari itu aku tertampar. Betapa banyak orang-orang yang beneran ingin mengunjungi Baitullah :') dengan beragam cara. Bahkan dengan cara sekecil memuliakan orang yang Insya Allah akan berangkat mengunjungi rumah-Nya. Masyaa Allah :')

Hari itu aku belajar, orang baik ada dimana-mana. Orang baik punya seribu satu cara untuk berbuat baik.

Malu kalo aku tidak bersungguh-sungguh.

Malu jika aku juga tidak terus berupaya memperbaiki diri. Berbenah, menjadi orang baik dengan tulus. Tanpa tapi.