Love Hate “Life Relationship” Towards Thirty

Tuesday, June 3, 2025

Aku pikir, masa-masa paling "bingung" alias "quarter life crisis" tuh akan berhenti di usia dua puluh lima tahunan kemarin. 

Tapi ternyata, ngap-ngapan dalam hidup tuh nggak ada berhentinya ya.

Setiap fase perjalanan kehidupan ada aja gebrakannya, ada aja 'kejutannya'. Kadang bikin spot jantung, kadang bikin Ya Allah-Allah, tapi kadang juga kayak "yaudahlah".

Aku pikir, apa yang kita jalani saat ini sudah cukup settle, tapi ternyata nggak juga.

Ada keinginan baru, kegalauan baru, kebingungan baru, ketakutan baru. 

Benar, hidup itu akan terus bertumbuh. Jenis ujian nggak mungkin sama. Bisa beda, bisa juga lebih sulit. 

Agak ngap-ngapan akhir-akhir ini. 

Ngerasa kayak jalan di tempat, buat maju selangkah aja bingung. Ngerti nggak si orang bingung, pengen ngelakuin ini tapi gini, pengen gitu tapi gini. Bukan nggak mau nyoba, justru udah nyoba tapi kadang emang ada fase dimana takdir baik lagi nggak berpihak di kita. 

Tapi kalau disuruh sabar terus-terusan juga ada capeknya :") 

Berisik sekali kepala ini. 

Tapi habis itu jadi mikir, 

Kalau terlalu riuh, nanti jadi nggak bisa mensyukuri hal-hal kecil yang dipunya

Ambis boleh, tapi harus pada porsinya, ada hal-hal yang nggak bisa kita kontrol, mau se jungkir balik apapun kita mau mencapainya :") 

Lalu inget nasihat terbaik saat ini, lihat Gaza. 

Di tengah badai kesulitan yang tak terkira, "Alhamdulillah" mereka lebih kencang, dibanding syukur kita yang macet, ngadat, kadang juga mogok total.

March 24, 2025

Monday, April 7, 2025

Today is my birthday. 

Usually I would write a "reflective" piece about what has happened in my life in the past year.

But lately I've been feeling a lot more anger at the messy world. Bad and full of unjust people in power. 

Indonesia's deteriorating political situation. The oligarchic regime in power, the stupid and corrupt leaders and the people trapped in a difficult economic trap.

Indonesia is a country that is extremely rich in natural resources. Mining, gold, agriculture, maritime, we have it all. Oil, gas, nickel, coal, the forest and breathing heart of the world. 

But everything is ruined because of the rotten leadership regime

Worse, education in Indonesia has also stuck.

Many children drop out of school, illiteracy, low reading power. 

All because of the zalim-greedy-corrupt regime!!!!!!!!!

Not only that, if we look at Gaza, and Palestine. The world will look more and more rotten and worse!!

Zionist savagery. "Pig armies" whose evil more than the devil. 

What fv*k*n zionis did to Gaza makes us tired, angry, desperate, guilty and stressed to see our brothers and sisters brutally killed, and we can only 'watch'

If, inside the walls of Gaza there is an inscription "Ummat Muhammad can never be defeated"

Then I really miss that ummah. 

On my birthday, I really hope that this world to find peace soon, and evil leaders to be eliminated. 

Iam tired of this cruel world.

Even in my silence, I cursed the world system that is unjust and greedy. 

Its leaders, its people, especially Muslims who are too far away from faith.

Yaa Rabb, if I sin in asking, then let me sin once, where is the promise of victory? 😭

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ إِمَارَةِ الصِّبْيَانِ وَالسُّفَهَاء

اللَّهُمَّ، مَن وَلِيَ مِن أَمْرِ أُمَّتي شيئًا فَشَقَّ عليهم، فَاشْقُقْ عليه، وَمَن وَلِيَ مِن أَمْرِ أُمَّتي شيئًا فَرَفَقَ بهِمْ، فَارْفُقْ بهِ

29

Monday, March 24, 2025

Tidak banyak yang kupinta

Aku hanya ingin dicukupkan hatiku dengan kehadiran-Nya

Terkadang aku kelelahan dengan diriku sendiri. 

Bersikap baik sering dihajar kecewa, karena tulusku ternyata tak cukup kuat

Memegang prinsip erat-erat pun kerap dianggap "terlalu" keras kepala

Tak ada orang yang benar-benar mengerti aku, dengan segala hal rumit dikepalaku

Tapi itu membuat perjalanan hidupku sebenarnya banyak makna

Karena memangnya siapa yang bilang manusia akan mengerti? 

Kita semua memiliki egoisme

Kita semua memiliki kekurangan

Maka hati ini perlu ditempa

Dengan hal-hal menyakitkan, dengan banyak hal yang membuat kita marah, muak, kecewa, jatuh, bahkan tersiksa

Maka dengan hal tersebut, kita tahu kepada siapa kita seharusnya berlepas diri

Ragam Efek Duka

Thursday, January 16, 2025

Hari ini ngobrol sama orang yang qadarullah ayahnya udah nggak ada.
Di tengah obrolan ada sedikit yang mendesir di hatiku. "Ini orang ngomong sangat to the point dan terlalu realistis banget deh. Nggak di filter. Kayak ngomong flat tanpa ada rasa. Nggak jahat sih, bukan nir empati juga, tapi "anyep"."

Aku mikir lagi "Bukankah seharusnya orang yang pernah merasakan duka dan banyak kepahitan hidup empatinya jadi makin terasah ya"

Tapi ternyata enggak selalu. Duka ternyata punya 'efek samping' yang beragam. Bisa jadi juga, orang semakin keras, semakin anyep bukan karena dia jahat. Tapi dia sudah terlalu jauh melalui hari-hari yang berat. 

Aku sempat memprotes "Kamu ngomong tuh nggak ada sensitivitasnya ya"

"Iya, aku orangnya dingin. Aku udah berusaha merubah, tapi pasti balik lagi. Aku natural nya begini"

Hmm, alih-alih marah, aku justru sedih sama dia :( kayak 'apa mungkin selama ini dia nggak terbiasa tervalidasi ya perasaannya, sampe sebegini anyep nya'


Memahami orang lain dan mengedepankan postive thinking tuh enak banget ya. Nggak ada ganjelan di hati, pandangan juga jadi indah aja gitu. 

Tapi dasarnya ini bocah emang baik sih. Hehe

Yaa pada akhirnya, "baik" itu sebuah bahasa yang akan selalu sampai di hati se berbeda apapun karakter, sifat, bangsa, negara, bentuk rupa, tubuh  dan apapun itu. 

Duh nulis begini saja aku berkaca-kaca. Hehe

Suara Hati Orang Ramah

Monday, December 23, 2024

Kemarin ada temen yang curhat habis reach out salah satu temen lamanya tapi malah dibalas dengan jawaban yang bisa dibilang nggak mengenakan hati. 


Cuek, jutek, ketus. 


Waktu itu aku cuma bilang gini ke dia "Aku kalo jadi kamu, aku juga kesel. Uanyel. Tapi X (kusebut nama temenku), kita harus tahu bahwa ngga semua orang suka dengan karakter orang yang ramah. Nggak semua orang cocok sama orang ceria kayak kita, nggak semua orang suka di reach out sama temen lamanya. Apalagi kesannya 'lo dateng disaat lo butuh aja' aku paham niat mu bukan memanfaatkan, tapi sekali lagi gak semua orang seneng dengan cara kita berinteraksi."


Aku lumayan ngomelin temenku ini, karena sebenernya ini bukan kejadian pertama dia dijutekin sama temennya. 

Tapi masih aja reach out. 


Buat aku pribadi, aku menyadari bahwa ngga semua orang suka sama karakter orang yang friendly (ramah) atau ceria.


Ya nggak papa juga, gak semua harus cocok. Tapi please jangan terus direspon seenaknya. 

Orang ramah juga punya perasaan kali :( 

Belajar lah buat merespons sesuatu dengan baik. Nyesuein lawan bicaramu. (Inget ya ini POV orang ramah). 


Kalau ngga setuju, nggak suka sampaikan dengan cara yang santun. Pilih kalimat yang menenangkan bukan menyakitkan. 

Jangan dikacangin juga, atau sengaja banget chat gadibales :( ayukk belajar respect satu sama lain :( 


Atau bisa gitu disampaikan dengan cara yang baik kenapa kok jawabnya gitu. 


Jujur, jadi orang ramah, friendly, badut antar geng yang suka jadi bahan pencair suasana kadang tu cape kalo direspon dengan cuek dan jutek :' jadi please yuk bisa yuk belajar komunikasi yang menghangatkan satu sama lain 🩷


***


Ah aku jadi inget suatu momen yang bikin aku agak sadar bahwa komunikasi yang baik tu emang harus saling diusahakan. 

Yaitu pas dapet partner kerja yang Masyaa Allah FLAAATTTTTTTT pooollll bener2 mentok banget komunikasinya. Super SPJ( singkat, padat, jelas). 


Pusing dah tu karena aku jadi berasumsi, nggak enakan, takut, bingung, nggak cocok, dll.


Tapi waktu itu mungkin karena kepentok keadaan ya jadinya aku mau effort lebih. 

Akhirnya aku memberanikan diri buat ngebercandain, ngajak ngobrol, main tebak-tebakkan, tanya-tanya YAAAMPUUUUUNNNN effort banget dulu. Bahkan aku sama temenku sampe kongkalikong ngerjain dia biar suasana cair. Semua semata-mata demi komunikasi lancar. LOL


Walopun gak signifikan berubah, tapi ngaruh loh. Sekarang orangnya bisa jauh lebih komunikatif, bisa bercanda. Bahkan sampe beberapa temen bilang "eh si Y sekarang mendingan deh komunikasinya" 

Bangga banget bisa naklukin orang FLAT. Heheh


Tapi aku sadar, ini bukan karena aku sendiri. Selain karena kebetulan ada temen lain yang bisa ku ajak ngebanyol bareng, si orang SPJ ini juga mau berubah. Menyesuaikan diri buat lebih aktif dan komunikatif  


Komunikasi yang baik salah satunya harus dimulai dari ego yang diturunkan.

Tentang Komunikasi

Sunday, December 22, 2024

 Suatu hari disebuah pengajian, kami kehadiran orang yang *maaf agak aneh. Mungkin kasarnya, kita nyebut mereka adalah 'orang freak'. 

Saat itu kami tanpa bermaksud mengejek, ngempet ketawa. Sekali lagi bukan untuk mengejek, tapi kami kehilangan petunjuk bagaimana seharusnya bersikap meskipun kami pun tetap menanggapinya dengan sopan. 


Setelah itu aku menanyakan keada seorang mahasiswa S2 psikologi tentang bagaimana seharusnya merespon/bersikap bila berhadapan dengan 'orang freak'. Temenku yang calon psikolog menjawab bahwa ya nggak punya pilihan lain selain tetap merespon. Menghargai keberadaan dia. 


Saat itu aku belum terlalu paham meski mengiyakan. 


***


Beberapa waktu lalu, aku selesai membaca sebuah buku sirah Nabi yang ditulis dengan bahasa - bahasa sederhana. Judul bukunya "Meeting Muhammad" Karya Ustaz Oemar Sulaeman. 


Dalam buku tersebut dijelaskan salah satu kisah bagaimana Rasulullah bersikap kepada ummatnya. Salah satunya adalah kepada seorang wanita yang ternyata setengah gila. Rasulullah TIDAK PERNAH menghardik, menyepelekan atau merendahkan orang ini. Saat orang agak gila ini berbicara, Rasulullah pun mendengarkan dan merespon dengan hormat. (Kalau ada yang udah baca buku ini please CMIIW) 


Dari sini, kita belajar 


Setiap orang punya hak yang sama untuk diperlakukan dengan BAIK dan SANTUN. 

Bahkan kepada orang yang kewarasannya nggak sempurna. 


APALAGI sama orang yang memiliki akal dan emosional yang normal. 


Janganlah bermudah-mudahan menyakiti orang lain. Apalagi jadiin kebiasaan?


Komunikasi yang baik itu memang membutuhkan banyak aspek untuk dipahami. 

Bahkan menurutku, sebelum komunikasi, kita itu harus bisa understanding dulu. 


Ngerti dulu karakter/sifat nya, budayanya, latar belakang nya, dll. 


Sehingga respon atau cara penyampaian pesan kita tu bisa disesuaikan. 


Dan ini tu memang harus dilatih. Harus banyak jam terbang ketemu beragam manusia dengan perbedaan yang macem-macem. 


TAPI yaaa, pun kita cuek, sulit memahami orang, dll


Kita itu punya naluri. Ada sebuah hubungan perasaan antar manusia yang nggak bisa dijelaskan tapi kita tahu, bahwa naluri selalu menghantarkan pada hal-hal baik. Termasuk berkomunikasi. 


"Kindness is the language which the deaf can hear and the blind can see"


-Mark Twain-


Jadi yaaa sebenernya bisa kok komunikasi dengan baik tuh. Merespon obrolan dengan baik tu bisaaaa. 


Asal mau nyoba, nurunin ego dan latihan.

Rinduku Dibayar Tuntas

Monday, November 18, 2024

Dengan bayang-bayangnya yang menari di pikiranku
Dengan tidur yang gagal nyenyak
Dengan senyum yang sepaket dengan airmata (juga)
Dengan teriakan-teriakan kecil yang kututupi dengan bantal
Dengan harap-cemas-harap cemas yang tak terhitung bilangnya

Siksaan yang indah, katanya.
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS