Aku pikir, masa-masa paling "bingung" alias "quarter life crisis" tuh akan berhenti di usia dua puluh lima tahunan kemarin.
Tapi ternyata, ngap-ngapan dalam hidup tuh nggak ada berhentinya ya.
Setiap fase perjalanan kehidupan ada aja gebrakannya, ada aja 'kejutannya'. Kadang bikin spot jantung, kadang bikin Ya Allah-Allah, tapi kadang juga kayak "yaudahlah".
Aku pikir, apa yang kita jalani saat ini sudah cukup settle, tapi ternyata nggak juga.
Ada keinginan baru, kegalauan baru, kebingungan baru, ketakutan baru.
Benar, hidup itu akan terus bertumbuh. Jenis ujian nggak mungkin sama. Bisa beda, bisa juga lebih sulit.
Agak ngap-ngapan akhir-akhir ini.
Ngerasa kayak jalan di tempat, buat maju selangkah aja bingung. Ngerti nggak si orang bingung, pengen ngelakuin ini tapi gini, pengen gitu tapi gini. Bukan nggak mau nyoba, justru udah nyoba tapi kadang emang ada fase dimana takdir baik lagi nggak berpihak di kita.
Tapi kalau disuruh sabar terus-terusan juga ada capeknya :")
Berisik sekali kepala ini.
Tapi habis itu jadi mikir,
Kalau terlalu riuh, nanti jadi nggak bisa mensyukuri hal-hal kecil yang dipunya
Ambis boleh, tapi harus pada porsinya, ada hal-hal yang nggak bisa kita kontrol, mau se jungkir balik apapun kita mau mencapainya :")
Lalu inget nasihat terbaik saat ini, lihat Gaza.
Di tengah badai kesulitan yang tak terkira, "Alhamdulillah" mereka lebih kencang, dibanding syukur kita yang macet, ngadat, kadang juga mogok total.