Salah satu kesalahan terbesar yang kulakukan saat bapak nggak ada adalah 'memaksakan diri untuk SEGERA baik-baik saja'
Ketidakberdayaanku, kesedihanku, ketidakpercaayaanku, kemarahanku, kekecewaanku, ketidaksiapanku, dan segala keruwetan perasaan yang terasa luput untuk ku validasi
Aku terlalu buru-buru untuk "bangkit", berlindung dibalik "kembali beraktifitas" padahal aslinya super rapuh dan lemah.
Aku menahan perasaanku terlalu banyak, hingga akhirnya menumpuk
Melumpuhkan segala energi, pikiran bahkan fisik menjadi super awut-awutan. Nggak karuan.
Berbulan bulan lamanya aku merasa sok kuat, akhirnya menyerah juga
Ternyata aku tak sekuat itu :')
Dan itu nggak papa.
Mengakui, memvalidasi segala perasaan 'SEDIH' kita justru meringankan sedikit beban.
Untuk siapapun yang pernah, atau sedang merasakan kedukaan its okay to not be okay.
Merasa tidak baik-baik saja saat itu lebih baik, daripada berusaha tegar namun itu hanya menumpuk sesak berkepanjangan :(
No comments:
Post a Comment