Hingga hari ini, aku orang yang sangat kontra terhadap orang-orang yang hobi banget pakek kata-kata 'yauda sabar aja' 'yaudah bersyukur aja' 'yaudah nikmatin aja' disaat orang lain bener-bener lagi kesusahan. Lagi stress. Lagi capek. Lagi dapet masalah. Lagi dapet musibah.
Kenapa sih harus buru-buru menyuruh mereka untuk kuat ? Padahal kita paham betul bahwa sebagai manusia, kita pasti punya perasaan 'lemah'.
Nasihat tentang sabar, tentang ikhlas, tentang bersyukur itu bagus. Bagus banget malah.
Tapi belajar EMPATI lagi yuk 😊
Belajar menjadi manusia yang lebih peka terhadap psikis orang lain
Belajar menjadi manusia yang mudah memberikan rukhsoh (keringanan) pada orang lain
Belajar memahami peran manusia yang seharusnya mudah berempati.
Jangan buru-buru meminta mereka auto bakoh disaat mereka justru butuh untuk dikuatkan
Lelah, stress, putus asa, minder, kurang bersyukur, kurang sabar, susah ikhlas itu memang bagian hidup manusia kan ?
Ada disini yang selama hidup dari lahir sampe detik ini bahagia 100% ? Tenang 100% ? Cukup 100% ? Nggak pernah sedih ? Nggak pernah kecewa ? Nggak pernah capek ? Nggak pernah nangis ? Nggak pernah sambat ? Nggak pernah bertanya sama Alloh "why?"
Nggak ada.
Kenapa ? Karena kekurangan itulah kita disebut manusia.
Kesempurnaan rasa itu proses hidup.
Bukan nggak bisa nikmatin hidup,
Tapi untuk paham arti sabar,
Untuk paham pentingnya ikhlas dan memperbanyak syukur itu, bukankah memang dengan ujian ?
Menjadi manusia yang lebih baik, lebih kuat, lebih sabar, lebih segala-galanya adalah proses seumur hidup.
Melalui titik-titik ujian yang Alloh berikan, rasa ini dibentuk.
Ya memang butuh waktu.
Masalah orang lain bagi kita mungkin kecil, tapi sekali lagi, mental orang, kemampuan orang nggak semuanya sama.
Kalau nggak bisa sedikit saja memahami, panjatkan saja doa-doa. Agar yang dalam proses menjadi orang yang lebih baik, lebih bijak, lebih sabar, lebih kuat, lebih banyak bersyukur ia diberi kemudahan, kemampuan, kekuatan.
Berhenti meletakkan masalah orang lain itu sepele, tidak penting, remeh dikala ia betul-betul sedang terpuruk. Bayangkan kita adalah ia yang sedang terpuruk.
Perlakuan apa yang ingin kita dapatkan ? Kalimat apa yang ingin kita dengar ?
Lakukan!
Aku belajar, kamu belajar, kita semua belajar, untuk menjadi manusia yang lebih lebih lebih memahami 'manusia' itu sendiri 😊
Kenapa sih harus buru-buru menyuruh mereka untuk kuat ? Padahal kita paham betul bahwa sebagai manusia, kita pasti punya perasaan 'lemah'.
Nasihat tentang sabar, tentang ikhlas, tentang bersyukur itu bagus. Bagus banget malah.
Tapi belajar EMPATI lagi yuk 😊
Belajar menjadi manusia yang lebih peka terhadap psikis orang lain
Belajar menjadi manusia yang mudah memberikan rukhsoh (keringanan) pada orang lain
Belajar memahami peran manusia yang seharusnya mudah berempati.
Jangan buru-buru meminta mereka auto bakoh disaat mereka justru butuh untuk dikuatkan
Lelah, stress, putus asa, minder, kurang bersyukur, kurang sabar, susah ikhlas itu memang bagian hidup manusia kan ?
Ada disini yang selama hidup dari lahir sampe detik ini bahagia 100% ? Tenang 100% ? Cukup 100% ? Nggak pernah sedih ? Nggak pernah kecewa ? Nggak pernah capek ? Nggak pernah nangis ? Nggak pernah sambat ? Nggak pernah bertanya sama Alloh "why?"
Nggak ada.
Kenapa ? Karena kekurangan itulah kita disebut manusia.
Kesempurnaan rasa itu proses hidup.
Bukan nggak bisa nikmatin hidup,
Tapi untuk paham arti sabar,
Untuk paham pentingnya ikhlas dan memperbanyak syukur itu, bukankah memang dengan ujian ?
Menjadi manusia yang lebih baik, lebih kuat, lebih sabar, lebih segala-galanya adalah proses seumur hidup.
Melalui titik-titik ujian yang Alloh berikan, rasa ini dibentuk.
Ya memang butuh waktu.
Masalah orang lain bagi kita mungkin kecil, tapi sekali lagi, mental orang, kemampuan orang nggak semuanya sama.
Kalau nggak bisa sedikit saja memahami, panjatkan saja doa-doa. Agar yang dalam proses menjadi orang yang lebih baik, lebih bijak, lebih sabar, lebih kuat, lebih banyak bersyukur ia diberi kemudahan, kemampuan, kekuatan.
Berhenti meletakkan masalah orang lain itu sepele, tidak penting, remeh dikala ia betul-betul sedang terpuruk. Bayangkan kita adalah ia yang sedang terpuruk.
Perlakuan apa yang ingin kita dapatkan ? Kalimat apa yang ingin kita dengar ?
Lakukan!
Aku belajar, kamu belajar, kita semua belajar, untuk menjadi manusia yang lebih lebih lebih memahami 'manusia' itu sendiri 😊
No comments:
Post a Comment