Tentang Komunikasi

Sunday, December 22, 2024

 Suatu hari disebuah pengajian, kami kehadiran orang yang *maaf agak aneh. Mungkin kasarnya, kita nyebut mereka adalah 'orang freak'. 

Saat itu kami tanpa bermaksud mengejek, ngempet ketawa. Sekali lagi bukan untuk mengejek, tapi kami kehilangan petunjuk bagaimana seharusnya bersikap meskipun kami pun tetap menanggapinya dengan sopan. 


Setelah itu aku menanyakan keada seorang mahasiswa S2 psikologi tentang bagaimana seharusnya merespon/bersikap bila berhadapan dengan 'orang freak'. Temenku yang calon psikolog menjawab bahwa ya nggak punya pilihan lain selain tetap merespon. Menghargai keberadaan dia. 


Saat itu aku belum terlalu paham meski mengiyakan. 


***


Beberapa waktu lalu, aku selesai membaca sebuah buku sirah Nabi yang ditulis dengan bahasa - bahasa sederhana. Judul bukunya "Meeting Muhammad" Karya Ustaz Oemar Sulaeman. 


Dalam buku tersebut dijelaskan salah satu kisah bagaimana Rasulullah bersikap kepada ummatnya. Salah satunya adalah kepada seorang wanita yang ternyata setengah gila. Rasulullah TIDAK PERNAH menghardik, menyepelekan atau merendahkan orang ini. Saat orang agak gila ini berbicara, Rasulullah pun mendengarkan dan merespon dengan hormat. (Kalau ada yang udah baca buku ini please CMIIW) 


Dari sini, kita belajar 


Setiap orang punya hak yang sama untuk diperlakukan dengan BAIK dan SANTUN. 

Bahkan kepada orang yang kewarasannya nggak sempurna. 


APALAGI sama orang yang memiliki akal dan emosional yang normal. 


Janganlah bermudah-mudahan menyakiti orang lain. Apalagi jadiin kebiasaan?


Komunikasi yang baik itu memang membutuhkan banyak aspek untuk dipahami. 

Bahkan menurutku, sebelum komunikasi, kita itu harus bisa understanding dulu. 


Ngerti dulu karakter/sifat nya, budayanya, latar belakang nya, dll. 


Sehingga respon atau cara penyampaian pesan kita tu bisa disesuaikan. 


Dan ini tu memang harus dilatih. Harus banyak jam terbang ketemu beragam manusia dengan perbedaan yang macem-macem. 


TAPI yaaa, pun kita cuek, sulit memahami orang, dll


Kita itu punya naluri. Ada sebuah hubungan perasaan antar manusia yang nggak bisa dijelaskan tapi kita tahu, bahwa naluri selalu menghantarkan pada hal-hal baik. Termasuk berkomunikasi. 


"Kindness is the language which the deaf can hear and the blind can see"


-Mark Twain-


Jadi yaaa sebenernya bisa kok komunikasi dengan baik tuh. Merespon obrolan dengan baik tu bisaaaa. 


Asal mau nyoba, nurunin ego dan latihan.

No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS