Jangan Jadi Perempuan Berprinsip, Repot!
Wednesday, March 27, 2024
Menertawakan Cita-cita Masa Puber
Hari ini aku iseng googling namaku. Kemudian 'diingatkan' oleh beberapa fakta masa lalu yang ternyata masih nyisa di google :') HAHA.
Sejak kecil sampai SMA, aku punya cita-cita jadi dokter. Kalau diinget-inget sekarang sih ngakak ya. Tapi dulu, disaat aku benar-benar 'menghidupi' mimpi tersebut, keinginan itu sangat tulus. Aku benar-benar mengharapkannya. Bahkan mungkin keinginan tersebut adalah salah satu 'ambisi' ku yang paling tulus. Sekaligus salah satu kegagalan yang paling menyakitkan (saat aku masuk IPS yang itu artinya aku gak bisa jadi dokter).
Saat itu aku merasa begitu direndahkan oleh banyak orang. Dianggap "halu" bahkan dari kalangan guru sekalipun. Sebenarnya cukup lama aku bangkit menyembuhkan luka, terlebih aku juga mengalami kegagalan parahb setelahnya, nggak bisa masuk univeritas impian.
***
Dahulu ketika aku masih bercita-cita jadi dokter, aku nulis di blog dan mengikuti salah satu blogger mahasiswa FK yang sangat terkenal dikalangan blogger. Ini linknya. Yaampun, dulu setiap blog ini posting tulisan, nggak ada satupun yang kulewatkan buat dibaca. Aku pun ingat sebelum nama jasputih kalau nggak salah mereka menggunakan nama blog lain, cadaver kalo gak salah.
Salah satu bukti betapa aku sangat menginginkan jadi dokter adalah screenshoot di atas. Aku bahkan sama sekali nggak inget pernah komen di postingan tersebut. Yaa kalau sekarang mah bisa ngakak konyol yah. Tapi kalau dulu, mungkin itu adalah pertanyaan polos yang diajukan anak 16 tahun yang merasa "patah" dengan cita-citanya yang tidak akan pernah terwujud.
Aku nulis blog tu udah lama banget, sejak SMP. Kegalauan semua hal aku tulis disini. Termasuk kegagalanku waktu gak bisa masuk kedokteran. HAHA. Sayang, dulu aku hapus-hapusin karena ngerasa malu tulisanku jelek. Agak nyesel sih, padahal ya nggak papa juga malu-maluin, toh semuanya berproses.
***
Ah, waktu cepat sekali berlalu. Aku ingat dulu ada seorang kakak tingkat yang hatinya sangat BAIK. Ia menyemangatiku, memberikan aku kata-kata motivasi untuk nggak menyerah-yang padahal jelas-jelas sudah jalan buntu-saat itu.
Sekarang semuanya berjalan dengan lebih baik, lebih mudah dan tentu saja menyenangkan. Berkuliah di jurusan komunikasi membuatku bersyukur tiada henti. Bertemu dengan teman-teman yang beragam, mendapat wawasan dan sudut pandang baru yang luar biasa. Akupun tak pernah membayangkan bagaimana jika aku kuliah kedokteran, aku pasti tidak akan sanggup atau bahkan menyerah di tengah jalan. Allah memang perencana terbaik. Kegagalan, kepahitan yang ku harus ku telan di masa muda, membuat aku jadi pribadi hari ini yang lebih meghargai perjuangan.
Tidak ada yang berubah dariku. Masih ambisius, masih keras kepala. HAHA
Namun satu hal yang pasti. Dalam proses "mencerna" tangga kegagalan semuanya TIDAK MUDAH. Ada nangis, ada sedih, kecewa, marah, menghardik, mogok, dll.
Karena itulah jika hari ini aku dan kamu bertemu dengan orang yang terpuruk, harap cita nya sedang kusut, cukupilah dengan kata-kata yang baik. Support mereka dengan DOA. Nggak perlu meremehkan, menghardik, apalagi menyuruh-nyuruh untuk "melupakan."
Esok lusa, kedewasaan, pengalaman, ilmu, lingkungan dan waktu pasti akan membuat seseorang 'bertumbuh'. Entah melupakan, bangkit, menerima, atau belajar sesuatu dari kegagalannya.
Aku pun hari ini bisa tertawa, bahkan mensyukurinya, juga melalui proses pendewasaan yang cukup lama dan berliku.
Hargailah setiap proses manusia 'bertumbuh' terhadap takdir Tuhan-Nya.
Sunday, March 24, 2024
Berkali-kali Allah mengujiku.
Dengan beragam cobaan yang -kadang- dengan setengah terengah aku mengenyitkan dahi, 'Ya Allah sakit sekali'
Seperti hari ini misalnya, di hari ulang tahunku ke - 28.
Setelah menjalani operasi ambeyen yang sangat sangat sangat sangat SAKIT, aku pikir aku akan segera sembuh. Nyatanya semua meleset dari prediksi. Sampai hari ini aku masih merasakan nyeri.
Padahal, sebelum akhirnya memutuskan operasi, aku telah melakukan riset dari A-Z. Mulai dari biaya, masa penyembuhan, teknik operasi, SEMUANYA aku perhitungkan dengan matang dan se jeli mungkin. Saat itu aku yakin, 2 minggu pasti sembuh.
Ternyata semua prediksiku meleset. Semua target ibadah ramadan ku tercerai berai.
Aku tak kuat berpuasa. Dubur terasa nyeri teramat sangat, bahkan aku kesulitan tidur berberapa hari.
Sedih aku tak bisa berpuasa, sedih tak bisa melaksanakan salat dengan nyaman, dhuha ku bolong, tahajud apalagi.
Belum lagi kerjaan yang ditinggalkan ternyata menumpuk begitu banyak.
2 minggu lebih Allah cabut nikmatku.
Keberanian operasi saja, ternyata tak cukup. Dibutuhkan ekstra sabar dalam masa penyembuhan dan pemulihan.
Aku mulai kelelahan.
Ditengah rasa sakit hari ini, aku mencoba refleksi dan menuangkannya dalam tulisan. Mudah-mudahan bait-bait yang ku susun bisa jadi penguat, peringan rasa sakit sekaligus pelipur lara di hati. Dan yang paling penting, berkhusnuzon terhadap ketetapan-Nya.
Dear Allah SWT
Ya Allah engkau tahu persis rasa sakit yang ku alami detik per detik setiap waktu berlalu.
Sakit pasca operasi secara fisik, maupun sakit hati terhadap orang-orang yang menzalimiku di waktu yang bersamaan.
Aku tidak marah Ya Allah, sungguh bila ini jalan yang harus kutebus untuk mengugurkan dosa-dosaku, jadikanlah aku ridha.
Jadikan sakitku adalah asbab engkau mengasihiku, asbab aku menjadi hamba yang lebih taat, lebih bertindak tanduk sesuai anjuran rasul-Mu, dan asbab datangnya banyak pintu kebaikan di kemudian hari.
Lembutkan hatiku Ya Allah
Lembutkanlah...
Ya Allah meski segelintir manusia menzalimiku, entah sadar atau tidak lisan mereka mengiris hatiku jangan jadikan aku seperti mereka. Gerakkan hati, lisan, tangan dan tubuhku untuk bergerak dalam hal-hal yang baik.
Berkahilah ibuku, saudaraku yang menemani, teman-temanku yang telah menjengukku, memberikan ku buah tangan dan support dari jarak jauh, dokter dan perawat yang membantuku operasi, perawat yang membantuku dengan ramah, teman-teman yang membantuku.
Berkahilah dengan banyak kebaikan Ya Rabb karena aku tak akan sanggup membalas kebaikan mereka. Mudahkan urusan mereka, wujudkan hajat-hajat baik mereka, jadikan mereka istiqamah dalam kebaikan dan penuhi mereka dengan limpahan kasih sayang-Mu.
Jadikan kebaikan dan ketulusan yang ada pada diri mereka juga melekat dalam diriku Ya Rabb.
Cukupkan diriku atas-Mu Ya Rabb. Penuhi hatiku dengan-Mu.
Ya Muqalibal Qulub Tsabit Qalbi Ala Dhinik.
Doa ku tak muluk-muluk di hari miladku Yaa Rabb...
Aku ingin hidup tenang, sehat, merasa dekat dengan Allah, menjadi hamba yang engkau cintai dan merasa CUKUP dengan keridhaanmu.
Jadikan aku orang baik yang dapat mendulang banyak kebaikan. Orang lapang yang mudah memetik hikmah dan mendoakan kebaikan orang lain 🤲❤️