Seharusnya, pelajaran hidup kita yang lalu-lalu cukup menjadikan kita orang yang tidak mudah percaya.
Namun betapapun kita sekuat tenaga mengusahakannya, kadang hati kita mudah lalai
Terjebak pada ketidaktegaan, terjerumus kepada "dia baik kok"
Orang bisa berubah, orang memiliki kepentingan sendiri dalam hidupnya.
Bukankah kamu pernah belajar disaat ayahmu tiada Lului?
Tidak ada yang bisa menolongmu selain kamu SENDIRI yang bekejaran dengan ambulan
Bukankah itu (lagi-lagi) cukup menjadi pelajaran bahwa jangan pernah percaya pada siapapun?
Kepercayaan hanya akan menambah ekspektasi mu
Ekspektasi berpotensi besar pada kecewa
Tak ada yang perlu diterlalukan pada manusia Lului. Cukupkan Allah SWT sebagai penolong . Dzat yang patut kau percayai seumur hidupmu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment