Seorang anak perempuan duduk bersimpuh pada sajadah basah
Bergetar bibirnya sembari merunduk
Desah nafasnya panjang tersengal
Sesekali ia mengusap air mata yang tak sanggup ia bendung
Ia lebih banyak mengerang
Lidah nan lisan nya kelu
Nampaknya ia begitu terluka
Hanya mampu menengadah doa dengan air mata
Mengingat dosa-dosanya
Mengingat kejahatannya
Mengingat kelalaiannya
Namun ia juga serasa tak sanggup menjalani Ujian-Nya
Anak perempuan tersebut kembali menangis,
Jauh lebih keras ...
-
Sebuah cahaya terang datang, ialah sang Maha Cinta yang mendekat pada anak tersebut seraya berkata,
'Wahai Hambaku, mendekatlah kepada ku sejengkal, seraya aku meraih mu sehasta. Mendekatlah kepadaku sehasta, aku akan medekati mu sedepa, dan jika engkau datang kepada ku dengan berjalan, aku akan mendatangi mu dengan berjalan cepat'
Anak perempuan tersebut semakin larut dalam tangisan panjang
Ia kembali mendengar sang Maha Cinta berkata,
'...Mintalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan...'
Semakin kencang anak perempuan tersebut menangis, semakin tergugu dan membengkak kedua matanya,
Sang Maha Cinta berkata,
'Sesungguhnya aku tidak akan menguji hambaku melebihi batas kemampuannya...'
Masih dalam tangis, anak perempuan tersebut mendengar sang Maha Cinta berkata,
'Minta pertolongan Alloh dengan sabar dan Salat'
Ditengah badai keterputusasaan, bersandar dan memohon pada-Nya adalah jalan terbaik menenangkan diri,
Karena kebahagiaan akan lahir dari ketaatan.
Selamat bersimpuh di 10 malam terakhir Ramadan ❤️
No comments:
Post a Comment