Kemarin sempet rada-rada heboh tentang makanan babi dan pernyataan seorang pemilik resto babi di Jakarta. Aku nggak mau bahas itu si, tapi lebih pengen sedikit memberikan pandangan, kenapa sih makanan Halal itu penting banget buat Muslim ? (Ini opini pribadi ya, subjektif)
Aku teringat. Ramadan kemarin, aku sama ibu aku pergi ke salah satu mall di Solo. Sewaktu pulang, aku sama ibu pengen beli roti di br*******
Waktu itu aku santai aja sih, soanya kita juga sering kok beli disana.
Tapi ibu aku bilang "Halal nggak ini rotinya, tanya sek"
"Halah halal mosok nggak halal ?"
Akhirnya aku nanya
Jujur aku rada kagok. Malah kesrimpet-srimpet nanya nya. Mikirnya ini kan di Indonesia, di Solo pula. Yang beli yang berhijab banyak, masak kalo nggak halal nggak dikasi tau.
Tapi karena disuruh ibu, jadi oke baik, akupun nanya
'Mba itu rotinya halal ?'
'Oh iya mba halal'
Alhamdulillah. Wkwk
Mungkin terkesan kek rada lebay, tapi aseliiikkk rasanya legaaa banget :")
Terus pas kapan gitu aku cerita sama salah satu temen.
Pakek bercanda.
'Kemarin aku ke br******* sama ibu aku, masak aku disuruh nanya halal apa nggak. Ya bagus sih, tapi wkwkwk . . .'
'Wkwk. Ih ya gapapa. Mamaku sering juga kok nanya gitu'
DEG.
"Oh ya ?"
Beberapa saat setelah itu aku merenung.
Ya Alloh, segini nya loo orang tua kita ngejagain kita supaya makanan yang kita makan, yang masuk ke mulut kita adalah makanan halal, makanan yang baik yang di ridhoi Alloh, la apa kabar kita yang kadang suka nongki-nongki sembarangan jajan sembarangan yang kadang kita ragu sama kehalalan nya tapi tetep aja dimakan :((
Kemudian aku intropeksi diri.
'Duh apa karena banyak makanan yang gak halal yang masuk ke mulutku, ditambah dosa yang segunung-gunung ini yang bikin doa-doa ku ndak dikabulin Alloh ya ..."
Mari berpikir, "kenapa makanan halal itu penting?"
Pertama, Alloh memberikan aturan itu pasti akan selalu ada alasannya. Selalu ada hikhmah yang baik untuk ummatnya. Misalnya, kita tahu secara ilmiah kenapa kita ndak boleh makan A, B, C, dari sisi kesehatan, dll
Kedua, Salah satu faktor terkabulnya Doa adalah makanan yang kita makan haruslah makanan yang halal.
Ini yang paling bikin mikir sihhhh.
Dan makanan nggak halal itu gacuma *mohon maaf babi, anjing, tapi ada banyak.
Dari cara mendapatkan nya, tempatnya, bahkan 'pemberian dari siapa' setahuku juga ada aturannya.
Selain itu, Alloh juga memerintahkan meninggalkan hal-hal yang bersifat syubhat (samar/rancu)
Sangking Alloh ngejaga banget nih, bahkan tata cara penyembelihan hewan saja ada aturannya. Seperti wajib menyebut nama Alloh dan dilarang menyebut nama selain Alloh (mungkin bisa dikoreksi kalo salah yaa)
Dan lain sebagainya . .
So, ketika ada manusia bilang 'makan itu hak asasi. Halal haram urusan mu dengan Tuhan'
Aku menghela nafas.
Ada banyak kebaikan yang bisa kita petik dari aturan-aturan yang Alloh kasih. Tapi kokya susah bener mau nurut.
Lagian, berapa sih yang Alloh larang dibandingkan yang diperbolehkan ?
Mari merenung (lagi):)
Btw aku juga punya temen yang dulu pernah beli salah satu bakpia di Solo. Dia gatau itu haram. Pas ke-2 kali kesana penjual nya bilang "mbak maaf yang lain aja ya. Yang ini nggak halal."
Disitu temenku kaget 'Loh mbak dulu aku pernah beli disini kok nggak dikasi tau kalo nggak halal'
Disinilah aku belajar, ternyata mengandalkan visual ketika 'itu yang berhijab makan disana kok' itu ndak cukup :" apalagi yang hanya katanya katanya.
Lebih hati-hati dan extra hati-hati dan berusaha menanamkan ke diri buat ndak malu nanya 'ini halal ndak ?' ke hal-hal yang sifatnya syubhat. Gacuma nanya, kadang godaannya adalah 'kepengen'
Apalagi makanan hits dan unik. Tapi halal haramnya kita nggak tahu atau ragu-ragu.
Godaan emang :(
Susah sih, tapi mudah-mudahan kita bisa yaa lebih berhati-hati, lebih kenceng iman, dan lebih yakin sama aturan-Nya Alloh. Aamiin 💪😇
Memastikan makanan yang halal masuk ke dalam tubuh kita, bukan lagi soal hak asasi manusia.
Kita orang beriman pasti mikir nggak cuma soal kenyang dan enak. Tapi berkah, keberkahan lah yang menjadikan nya nikmat, dan nanti nya Alloh yang bakal kasih banyak kebaikan di dalamnya. 😉