Ketika perempuan memiliki cita-cita yang 'tinggi'
Maka seketika itu pula ia menjadi aib
Seolah-olah perempuan harus dan 'hanya boleh' memiliki kapasitas rata-rata BUKAN 'diatas rata-rata'
Tak jarang pula urusan cita dan domestik selalu dibentur-benturkan
Seolah keduanya tak akan pernah berjalanan beriringan
Mereka yang memilih untuk menjadi 'pahlawan rumah', sering dianggap lemah dan tak berdaya
Pun mereka yang memilih turut berjuang dengan cita selalu saja dianggap tak maksimal dalam memegang peran rumah tangga
Perempuan selalu saja menjadi ajang perdebatan
Tak akan pernah usai, sampai kita 'seharusnya' bisa saling memahami, menghormati dan bertumbuh dengan dewasa
bahwa apapun pilihan perempuan,
melemahkan, menyepelekan, menertawakan, menyindir, dan menyudutkan bukanlah tindakan yang patut dibenarkan.