Dua hari yang lalu, aku bertemu dengan seorang anak tunanetra. Belakangan aku baru tahu, ternyata dia tidak hanya tunanetra, tapi juga tunagrahita.
Anak ini kelas 8 SMP. Kalau dilihat dari tingkat sekolahnya, artinya mereka adalah anak-anak yang beranjak tumbuh remaja dan masih sangaaat muda.
Suatu kali sang guru anak ini bertanya, "itu isi speaker kamu apa aja ?"
Kemudian sang murid menjawab, "Macam-macam pak ada lagu jawa, ada karawitan, pengajian juga ada."
Oh, God.
Temanku yang saat itu sedang bersamaku, tak kuasa menitikkan air mata.
Akupun berusaha untuk tidak menangis, meski rasanya sangat sulit membendung air mata ini.
Bahkan saat menulis cerita ini kembali, mataku masih saja berair.
Hari itu aku tertampar.
Mereka yang punya kekurangan saja masih punya semangat untuk belajar Agama, masih punya koleksi 'pengajian' di hp nya,
Lantas, aku ini bagaimana ?
Masih sering males, hp kebanyakan nonton youtube yang sifatnya hiburan aja, bahkan kalau dipikir-pikir, aku ini nggak pernah bersyukur atas kelengkapan indera yang kumiliki.
Hari itu aku tertampar.
Mungkin mereka tidak dapat melihat indahnya dunia ini,
Tapi sejatinya mereka tenang, karena kelak di akhirat, mereka yang paling ringan hisabnya atas penglihatan mereka yang tidak pernah mereka gunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
Mungkin mereka tidak dapat menikmati warna-warni, gelap dan terangnya dunia ini, tapi hati mereka sejatinya jauh lebih bersinar, karena ditengah keterbatasan, mereka masih sempatkan waktu untuk mendengar ajaran-ajaran-Nya.
Hari itu aku tertampar.
Menjadi sempurna tak kurang satu apapun seperti kita memang 'menyenangkan' tapi sayang, kita ini syukurnya kurang.
Memiliki fisik sempurna adalah rezeki, tapi nanti Alloh akan mintai pertanggungjawaban setiap indera pada diri ini.
Hari itu aku tertampar.
Maka pantaslah dunia ini adalah tempat untuk ber lomba menjadi yang terbaik di hadapan-Nya
Karena sempurna atau tak sempurna, semua terukur dari Taqwa, di hadapan Rabb-Nya
Karena sempurna atau tak sempurna, semua terukur dari Taqwa, di hadapan Rabb-Nya