Kita ini kalau jatuh cinta suka sekali berandai andai
Menenggelamkan pikiran antara kau dan aku yang sejati nya itu adalah andai-andai
Lebih-lebih, kita suka sekali berdalih seolah esok sudah siap mengikat Halal padahal jodoh mutlak hanya rahasia Alloh Taala.
Daripada berandai andai yang hanya andai andai semata lebih baik "berandai" : andai sepenuh hati kita bisa menjaga kesucian cinta, sebagaimana Putri Rasul, Fatimah Az-Zahra dan Khalifah Ali menjaga perasaan mereka dalam diam .
Rasa sakit, takut, patah hati yang luar biasa dirasakan Ali ketika Khalifah Abu Bakar dan Umar melamar Fatimah yang ia cintai, namun Ali tetap sabar hingga Rasul yang menantinya mengucapkan "Ahlan Wa Sahlan"
Terbayar sudah penantian Fatimah dalam menunggu cinta nya yang ia tutup rapat. Sendiri.
Andai kita diberikan kekuatan iman, cinta, kesabaran, ketaatan dalam 1 wadah sekaligus, sebagaimana hal tersebut dilakukan Ali dan Fatimah . .
Andai ya . .
Ah, Paling tidak semoga hati, fikiran, perbuatan kita sinkron dijauhkan dari galau-galau yang tidak manfaat.
Semoga dikuatkan dibersihkan hati, pikiran, perbuatan dari cinta-cinta yang menjatuhkan amalan.
Semoga yang galau segera disembuhkan hatinya, segera diberi kekuatan untuk melepaskan hhehe *ini sebenernya sajak ya bukan nasehat nasehat atau ceramah, ditulis karena tiba2 galau mendadak melanda pukul 1 pagi*
02.00 am Januari 2017
-Knnisa-
Salam,
-Luluk Khoirunnisa-